Kisah Nabi Musa dan Anak Yang Berbakti

kartun nabi khidir as Kisah Nabi Musa dan Anak Yang BerbaktiDiceritakan dalam kitab Durrotun Nasihin karangan Syekh Usman bin Hasan bin Ahmad Syakir al-Khubuwiy; ulama kurun 13 hijriyah pada  bab 13  tentang  keutamaan berbakti pada orang tua bahwa pada suatu hari nabi Musa as bertanya kepada Tuhannya :
“Wahai Tuhanku, tunjukkanlah padaku siapa teman dekatku besok di surga?”

Allah SWT menjawab :
“Pergilah ke kota fulani dan datangilah pasar fulani maka disana engkau akan mendapati seorang jagal (penyembelih hewan) yang wajahnya seperti ini. Dia inilah temanmu besok di surga”.

Nabi Musa Bertemu Dengan Calon Penghuni Surga

Kemudian esok harinya nabi Musa as berangkat ketempat yang telah ditunjuk oleh Tuhannya. Sampailah ia di warung si jagal dan nabi Musa as menunggu disitu sampai sore. Ketika akan pulang, si jagal mengambil sedikit potongan daging dan membawanya ke rumah. Nabi Musa as mengikuti orang tersebut. Sampai rumah pemuda tadi segera memasak daging tersebut. Nabi Musa as heran dan bertanya :
“Apakah kamu nanti akan kedatangan tamu?”
Pemuda tadi menjawab : “Ya”
Setelah masakan tersebut siap dihidangkan, pemuda tersebut masuk kedalam kamar. Tidak lama kemudian dia keluar dengan keranjang di punggungnya. Betapa terkejutnya nabi Musa as karena didalam keranjang itu ada seorang nenek-nenek tua renta yang sudah sangat lemah seperti anak burung dara yang baru menetas. Pemuda tadi mengeluarkan nenek itu dari keranjang yang ternyata adalah ibunya dan perlahan dengan kasih sayang dia menyuapi ibunya tadi sampai kenyang. Dia bersihkan keranjang tempat ibunya, dia salin bajunya kemudian dicuci dan dijemurnya. Setelah itu ibunya diletakkannya kembali dalam keranjang.
Betapa kagumnya Nabi Musa as melihat perbuatan pemuda ini dan beliau melihat kedua bibir nenek yang sangat tua renta itu bergerak-gerak. Nabi Musa as mendengarkan  kata-kata yang keluar dari kedua bibir tersebut dengan seksama :
“Ya Allah, jadikanlah anakku teman Nabi-MU; Musa as; di surga” demikian pintanya.
Setelah itu pemuda tadi menggantung keranjang tempat ibunya dengan tali. Demikianlah yang dilakukan si pemuda untuk menjaga ibunya. Nabi Musa as. berkata :
“Wahai anak muda, bagimu berita gembira. Aku adalah Musa; utusan Allah, dan engkau adalah temanku besok di surga”
Semoga Allah memudahkan kita menuju surganya dengan keagungan asma-asma Nya dan dengan kehormatan nabiNya yang menjadi sebaik-baiknya manusia; Muhammad SAW.

0 komentar: